Artificial Intelligence (AI) bisa menjadi pedang bermata dua dalam keamanan siber: sebagai alat pelindung sekaligus ancaman. Hal ini disampaikan oleh Andi Hendra Gunawan selaku Manager MSSP Technical Solution PT Datacomm Diangraha, dalam presentasinya bertajuk “Artificial Intelligence and Cybersecurity: The Rises & The Risks”.
“AI mampu meningkatkan deteksi ancaman secara real-time dan mempercepat respons otomatis, tetapi di sisi lain, teknologi ini juga dimanfaatkan untuk menciptakan serangan yang lebih canggih, seperti deepfake dan malware adaptif,” ujar Hendra.
Hendra menjelaskan bagaimana AI dapat digunakan untuk mengembangkan teknik serangan siber yang sulit dideteksi, seperti penciptaan email phishing realistis yang mampu mengecoh target dan melewati sistem keamanan tradisional. Selain itu, AI memungkinkan malware beradaptasi dengan cepat untuk menghindari deteksi.
Namun, dari sisi pertahanan, AI menawarkan kemampuan luar biasa untuk menganalisis data secara masif dan mendeteksi ancaman secara otomatis. “Namun, semakin pesat adopsi AI, semakin banyak pula aspek yang perlu diatur agar teknologi ini tidak disalahgunakan,” tambahnya.
Hendra juga menyoroti tantangan global terkait minimnya regulasi dalam pengembangan dan penggunaan AI. Ia menegaskan perlunya langkah kolektif untuk mengatasi risiko privasi dan ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh teknologi ini.
“Regulasi global sangat dibutuhkan, terutama untuk menangkal penggunaan AI dalam serangan seperti penipuan berbasis deepfake dan pencurian identitas digital,” jelasnya.
Sebagai langkah mitigasi, Hendra mendorong penguatan regulasi dan edukasi publik untuk melawan misinformasi. Ia juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara keahlian manusia dan teknologi dalam keamanan siber.
Paparan ini disampaikan pada kegiatan Event 5th Summit ABDI DataGovAI 2024 serta Anugerah Awards & Book Grand Launching Ceremony yang berlangsung selama dua hari (26 dan 28 November).
Dalam acara ini, Datacomm mendapatkan penghargaan sebagai Best Data & AI Technology 2024. Adapun topik acara pada hari pertama fokus pada pembahasan tentang Teknologi dan Trend Masa depan AI, CyberSecurity, Data Science, Data Infrastructure.
