Background Circle Background Circle
Kolaborasi Datacomm dan IMI - Transformasi Digital

Transformasi Digital Bukan Hanya Tentang Efisiensi Biaya, Tapi Juga Meningkatkan Kinerja Operasional

Upaya untuk menyeimbangkan efisiensi biaya dan peningkatan kinerja operasional menjadi fokus utama dalam acara bertajuk “Efficient Growth: Strategi Menghemat Biaya Sambil Meningkatkan Kinerja” yang digelar pada Rabu (21/5) di Function Hall Datacomm, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Acara ini terselenggara atas kerja sama PT Datacomm Diangraha dan PT IMI, dan dihadiri oleh pelaku industri.

“Saat ini, hampir semua yang kita lakukan, baik untuk pribadi hingga bisnis, membutuhkan software untuk mencapai efisiensi dan produktivitas,” ucap Cloud Product Specialist Datacomm Bayu Jayasukma dalam sesi pemaparannya “Transformasi Digital: Infrastruktur Scalable, Efisien, dan Handal.” Namun, menurutnya software tersebut membutuhkan infrastruktur cloud untuk bisa berjalan.

Cloud Product Specialist Datacomm Bayu Jayasukma

Bayu menyoroti pentingnya adopsi cloud sebagai langkah nyata dalam perjalanan transformasi digital perusahaan. “Transformasi digital itu tidak hanya membuat kita bergeser menjadi paperless. Dampaknya lebih luas dari itu,” ungkapnya

“Akses dan pelayanan lebih baik, efisiensi, dan kolaborasi,” ucap Bayu menjelaskan manfaat dari transformasi digital. Dia mencontohkan sektor kesehatan yang kini dapat melayani pasien secara online dengan proses kolaboratif antara dokter, apotek, dan layanan pengiriman barang. 

“Intinya, kita mau efisiensi dalam berkolaborasi antartim, bukan dalam satu tim. Sehingga kita bisa mendapatkan pelayanan lebih baik dan dapat diakses semua orang,” tegas Bayu.

Tapi transformasi bukan tanpa tantangan, terutama soal kebiasaan. “Ketika migrasi dari on-premise ke cloud, hal itu mengubah cara kerja yang sudah dilakukan bertahun-tahun,” paparnya. Selain adaptasi terhadap tools baru, tantangan lain termasuk proses migrasi dan risiko downtime. Namun menurut Bayu, downtime bisa diminimalkan jika perencanaan dan mitigasi dilakukan sejak awal.

Keuntungan Migrasi ke Cloud 

Berbeda dengan sistem on-premise yang memerlukan belanja modal (capex) dan waktu pengadaan panjang, migrasi ke cloud memungkinkan perusahaan hanya membayar sesuai kebutuhan (opex), serta langsung mendapatkan server saat dibutuhkan.

Bayu menambahkan, dengan beralih menggunakan cloud, kita bisa provisioning sesuai kebutuhan aktual. “Inilah bentuk efisiensi kapasitas. Tidak perlu menebak-nebak kapasitas seperti di sistem on-prem,” jelas Bayu. Hal ini membuat operasional lebih efisien dan hemat waktu dalam mengelola infrastruktur TI. Dengan begitu, perusahaan atau organisasi diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan akses pelayanannya.

Selain Bayu, acara ini juga diisi oleh tiga sesi lainnya. Sesi pertama dibawakan oleh Eddi Sutanto, Change Management Expert dari ESNA, yang membahas penerapan manajemen perubahan dalam implementasi sistem.

Senior Consultant dari PT IMI Darwin Widjaja

Sesi kedua dan ketiga menghadirkan dua Senior Consultant dari IMI, yakni Darwin Widjaja dan Aditya Herlambang. Darwin memaparkan solusi aplikasi eAMPS (easy Asset Management System) untuk pengelolaan aset yang lengkap dan mudah digunakan. Sementara Aditya menjelaskan tentang QAD, sistem ERP yang hemat biaya dan dirancang khusus untuk kebutuhan sektor manufaktur.

Senior Consultant dari PT IMI Darwin Widjaja

Rangkaian sesi ini menggambarkan bahwa efisiensi pertumbuhan tidak hanya datang dari pemangkasan biaya, tetapi dari penerapan sistem yang tepat guna. Melalui acara ini, Datacomm dan IMI mendorong perusahaan untuk mengambil langkah konkret menuju transformasi digital yang efektif, adaptif, dan kolaboratif.