REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menurut sebuah riset dari Cisco, diprediksi bahwa pada tahun 2020 akan ada 50 miliar perangkat yang terhubung ke internet dan cloud service. Dengan semakin banyaknya penggunaan perangkat yang terhubung ke internet ini, akan semakin banyak data yang dihasilkan.
Untuk itu akan diperlukan semakin banyak Datacenter yang akan digunakan untuk menempatkan server dan storage guna mendukung layanan aplikasi perangkat-perangkat tersebut.
Siaran pers Datacomm yang diterima Republika.co.id, Kamis (13/4) menyebutkan, untuk memenuhi kebutuhan itu maka PT Datacomm Diangraha melalui divisi Datacomm Cloud Business (DCB), mengumumkan peluncuran produk terbarunya yaitu Datacomm Datacenter Federation (DDF). “DDF ini akan berbeda dari Datacenter konvensional yang sudah ada,” kata Managing Director Datacomm Cloud Business Sutedjo Tjahjadi.
Sutedjo menambahkan, DDF akan menawarkan Datacenter yang distributed, scalable dan fault tolerant. “Datacenter yang ditawarkan berada di tiga lokasi yaitu Jakarta, Bandung dan Medan,” ujarnya.
Ia mengemukakan, dengan mengacu pada standard TIA 942, semua Datacenter Datacomm akan memiliki Rated-3 (Concurrently Maintainable) di mana Datacenter tersebut memiliki komponen-komponen yang redundant seperti UPS, Power, sistem pendingin, dan tingkat Availability 9998 persen.
“DDF juga didukung dengan sistem Datacenter Operation Standard yang terdiri dari ISO 20000 untuk best practice Information Technology Infrastructure Library (ITIL), service management ISO 27001 untuk Information Security Management dan ISO 9000 untuk Quality Management yang semuanya sudah terakreditasi dari BSI,” paparnya.
Sutedjo mengungkapkan, DDF akan memiliki beberapa fitur tambahan (add on) seperti High Capacity Connectivity ke local internet exchange, International Cloud Exchange Connectivity yang bisa menghubungkan secara private ke service cloud seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan lain-lain.
Juga Clean Internet Protection yang akan memproteksi trafik internet dari serangan Distributed Denial of Service (DDoS). “Dan apabila customer membutuhkan layanan Security Professional, Datacomm juga memiliki tim Cyber Security yang akan siap membantu,” paparnya.
Ke depannya Datacomm akan memperluas lokasi Datacenter di seluruh Indonesia dan akan mengintegrasikan 10 sampai 15 Datacenter. “Dengan DDF ini, Datacomm akan menjadi point of contact dan akuntabilitas untuk mencapai Service Level Agreement (SLA) customer. Dan semua customer akan mendapakan pelayanan yang sama di seluruh Datacenter tersebut,” tutur Sutedjo.