Era digital mengantarkan data sebagai komoditas baru dalam aktivitas masyarakat di dunia maya (internet). Berdasarkan riset dari Cisco, diprediksi bahwa di tahun 2020 akan ada 50 miliar perangkat yang terhubung ke internet dan cloud service. Dengan semakin banyaknya penggunaan perangkat yang terhubung ke internet ini, akan semakin banyak data yang dihasilkan, sehingga muncullah istilah big data (data besar), baik data yang terstruktur ataupun tidak terstruktur.
Sebagai contoh, postingan di media sosial, surat elektronik, termasuk juga foto-foto yang diunggah, semuanya akan terkumpul di dalam ekosistem big data, sehingga kebutuhan terhadap media penyimpanan data (data center) pun juga makin besar. Datacenter yang akan digunakan di antaranya bisa untuk menempatkan server dan storage guna mendukung layanan aplikasi perangkat-perangkat tersebut agar berjalan dengan baik.
Dengan semakin banyaknya penggunaan perangkat yang terhubung ke internet ini, akan semakin banyak data yang dihasilkan. Untuk itu diperlukan semakin banyak Datacenter yang akan digunakan untuk menempatkan server dan storage guna mendukung layanan aplikasi perangkat-perangkat tersebut.
Guna memenuhi kebutuhan tersebut, PT. Datacomm Diangraha melalui divisi Datacomm Cloud Business (DCB), mengumumkan peluncuran produk terbarunya yaitu Datacomm Datacenter Federation (DDF). DDF ini akan berbeda dari Datacenter konvensional yang sudah ada, di mana DDF menawarkan Datacenter yang Distributed, Scalable dan Fault Tolerant.
Sutedjo Tjahjadi, Managing Director Datacomm Cloud Business dalam siaran persnya (10/4) menyatakan, datacenter yang ditawarkan berada di tiga lokasi yaitu Jakarta, Bandung dan Medan. Dengan mengacu pada standard TIA 942, semua Datacenter Datacomm yang ditawarkan akan memiliki Rated-3 (Concurrently Maintainable) dimana Datacenter tersebut memiliki komponen-komponen yang redundant seperti UPS, Power, sistem pendingin, dan tingkat Availability 99.98%. DDF juga didukung dengan sistem Datacenter Operation Standard yang terdiri dari ISO 20000 untuk best practice Information Technology Infrastructure Library (ITIL), service management ISO 27001 untuk Information Security Management, serta ISO 9000 untuk Quality Management yang semuanya sudah terakreditasi dari BSI.
Datacomm Datacenter Federation (DDF) ini akan memiliki beberapa fitur tambahan (add on) seperti High Capacity Connectivity ke local internet exchange, International Cloud Exchange Connectivity yang bisa menghubungkan secara private ke service cloud seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dll. Juga Clean Internet Protection yang akan memproteksi trafik internet dari serangan Distributed Denial of Service (DDoS).
Selain itu, apabila customer membutuhkan layanan Security Professional, Datacomm juga memiliki tim Cyber Security yang akan siap membantu. Bahkan kedepan Datacomm juga akan memperluas lokasi Datacenter di seluruh Indonesia dan akan mengintegrasikan 10 sampai 15 Datacenter. Dengan DDF ini, Datacomm akan menjadi point of contact dan akuntabilitas untuk mencapai Service Level Agreement (SLA) customer, sehingga semua customer akan mendapakan pelayanan yang sama di seluruh Datacenter tersebut.
Datacomm Cloud Business merupakan divisi bisnis dari PT. Datacomm Diangraha yang berfokus pada opportunity bisnis Cloud di Indonesia. Perusahaan juga memiliki komitmen jangka panjang untuk menggairahkan adopsi pasar Cloud Computing mengingat teknologi diyakini bakal makin medongkrak ekspansi ekonomi Indonesia lebih jauh lagi. (ACH)