IMI Conference 2023: DCloud Tawarkan Solusi Cloud Computing Mengatasi Tantangan Infrastruktur On-Premise

Dalam era transformasi digital yang semakin pesat, perusahaan-perusahaan di industri IT semakin mengalami perubahan signifikan dalam pengelolaan infrastruktur dan layanan mereka. Selama ini, pengembangan infrastruktur dan manajemen sistem seringkali membutuhkan pembelian server dan pengelolaan on-premise.

Kini, perusahaan perlahan mulai beralih ke cloud computing untuk mengatasi berbagai tantangan kompleksitas yang ada dalam pengelolaan infrastruktur IT.

Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dengan infrastruktur on-premise, diantaranya kompleksitas manajemen dan pemeliharaan perangkat keras, risiko downtime, dan pengelolaan keamanan yang rentan terhadap potensi kebocoran data.

Maka dari itu, perusahaan mulai mempertimbangkan beralih ke cloud computing karena selain dapat mengatasi tantangan on-premise, peralihan ke cloud computing dapat juga membawa sejumlah keuntungan yang signifikan.

DCloud sebagai penyedia layanan cloud computing hadir menawarkan solusi bagi perusahaan untuk mendapatkan pengalaman dan layanan yang sama seperti on-premise, namun dengan beban tanggung jawab perusahaan yang lebih ringan.

“Tanggung jawab pemeliharaan dan manajemen infrastruktur, misalnya, akan dialihkan ke DCloud sebagai penyedia layanan,” kata Louis Lukito selaku Cloud Product Manager PT Datacomm Diangraha saat presentasi di acara IMI Conference 2023. DCloud akan menjalankan tugas-tugas seperti pembaruan infrastruktur yang tentu dapat mengurangi beban perusahaan secara signifikan.

Untuk mengatasi masalah downtime, DCloud memiliki solusi disaster recovery. Jika situs produksi mengalami downtime, DCloud dapat mengalihkan operasi ke situs recovery (pemulihan) sehingga kegiatan operasional dapat tetap berjalan. “DCloud juga didukung oleh tim Security Operations Center (SOC) yang fokus beroperasi 24/7 untuk monitoring keamanan,” ucap Louis.

Dengan berkurangnya beban, anggaran dan fokus perusahaan bisa dialihkan ke maksimalisasi tujuan utama bisnis. 

Salah satu keuntungan besar lainnya adalah model pembayaran layanan cloud computing yang lebih efisien. Dalam model on-premise, perusahaan perlu menginvestasikan modal besar dalam pembelian server. Namun, dengan beralih ke cloud, mereka dapat menggunakan model pay-as-you-go atau membayar hanya berdasarkan penggunaan. Hal ini mengurangi beban kebutuhan untuk investasi modal pada perangkat keras.

Dari sisi project, on-premise membutuhkan waktu sekitar 3 bulan lebih dari proses pembelian perangkat keras hingga delivery layanan. Sementara dengan cloud, kita bisa menghemat waktu hingga 3 minggu.

Menurut Louis, ada tiga poin utama yang diatasi dengan cloud.

Pertama, pengelolaan server yang lebih mudah dan optimal. Kedua, mengurangi risiko pembekakan biaya. Dan ketiga, solusi pencadangan dan pemulihan bencana. “Perusahaan tidak perlu membangun situs pemulihan sendiri yang juga bisa memakan biaya karena akan dibangun oleh penyedia layanan,” kata Louis.

Dari pemaparan di atas, Louis kemudian menjelaskan alasan kenapa peserta konferensi mesti memilih DCloud sebagai layanan cloud computing mereka. DCloud memiliki tiga pusat data yang berlokasi di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi yang sudah mendapatkan tersertifikasi internasional. Selain itu, DCloud menyediakan layanan self-service untuk penyediaan, pengaturan, dan penggunaan. 

Ada pun opsi layanan yang disediakan, yaitu, Infrastructure as a Service (IaaS) menjamin Service Level Agreement atau SLA dengan tingkat ketersediaan sebesar 99.9%. DCloud juga menawarkan Disaster Recovery as a Service, Backup as a Service, serta layanan keamanan. 

By default, DCloud sudah dilengkapi oleh perlindungan DDoS dan Google firewall untuk fitur keamanannya,” tegas Louis. 

Faktor keamanan juga menjadi prioritas DCloud. Dengan tenaga ahli dan proses yang telah sesuai dengan standar industri keamanan informasi, DCloud, tidak hanya merespons, tapi secara proaktif mendeteksi keamanan dan memberikan rekomendasi.

“DCloud pilihan yang sangat cost-efficient bagi perusahaan yang ingin beralih ke cloud computing,” tambah Louis. Hal ini dikarenakan DCloud tidak mengenakan hidden fee atau biaya tambahan di luar biaya awal.

IMI Conference 2023 diselenggarakan oleh PT Intelegensia Mustaka Indonesia (IMI) yang diadakan di Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta Utara pada Rabu (11/10). 

Acara diisi oleh pemaparan dari beberapa perusahaan pengembang perangkat lunak. Selain DCloud dari Datacomm, ada juga penyampaian materi dari IMI, QAD, dan 32Soft. 

Selain pemaparan, acara dimeriahkan sesi tanya-jawab dan pembagian doorprize. Acara sendiri berlangsung dari pkl. 09.00 dan berakhir pada pkl. 16.00 WIB.

GRHA Datacomm
Jl. Kapten Tendean 18A Jakarta 12790
Indonesia
+6221 2997 9898
+6221 2997 9797
marketing@datacomm.co.id